Di Indonesia media cetak merupakan salah satu media
untuk menyebarkan informasi kepada masyarakat yang dicetak di atas kertas, dan
koran merupakan contoh dari media cetak. Di Indonesia, koran hingga saat ini
masih menjadi media cetak yang digandrungi oleh masrakat dibandingkan media
cetak lainnya sebagaimana contohnya majalah atauun tabloid. Menurut data yang
dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistika (BPS) pada tahun 2003 di jurnal yang
dikarang oleh Ririn Handayani (2008) , penduduk Indonesia yang berumur 15 tahun
ke atas minat membaca untuk koranlah
yang paling tinggi yaitu sebesar 55,11 persen, sedangkan membaca majalah
sebesar 29.22%, buku cerita mendapat 16.67%, sedangkan buku pelajaran sekolah
sebesar 44.28% . maka dari itu mari kita bahas apa saja yang menjadi kelebihan
koran sehingga masih digandrungi oleh masyarakat Indonesia melebihi media cetak
lainnya.
1. Surat kabar cetak (koran) menyajikan
banyak informasi yang dijabarkan pada setiap halamannya. Hard news (berita utama) membantu masyarakat untuk membuat
keputusan yang cerdas dan tetap mengikuti isu-isu penting setiap hari. Sejak
munculnya surat kabar satu sen, soft news
(berita ringan) bisa dikatakan telah mendominasi isi koran. Walaupun begitu,
berita utama yang dicetak di halaman depan tetap diulas secara mendalam dan
lengkap. Disertai dengan analisis ahli atau riset dari badan statistik negara.
Mahasiswa dan dosen sebagai staf akademisi memiliki ruang untuk mengungkapkan
pendapatnya. Opini yang dipilih telah melalui berbagai penilaian yang tidak mudah
hingga naik cetak.
Wartawan kritikus media Ben
Bagdikian (2004) menulis, surat kabar memiliki fungsi sosial yang unik dan
tidak dimiliki pesaing mereka. Mereka sangat penting bagi kehidupan lokal sipil
Amerika yang pada gilirannya adalah bagian unik dari sistem politik AS. Tidak
ada industri demokrasi lain yang membuat masing-masing komunitas mengontrol
sekolah lokal, penggunaan lahan, dan pajak. Di negara lain, ini adalah fungsi
nasional. Dengan demikian, setiap kota di Amerika memiliki pemilih yang terlibat
dalam kinerja sistem sekolah tempat anak-anak mereka dididik, dalam membayar
pajak dari harta mereka, bahkan perilaku sherif setempat. Mereka memberikan
suara pada pemilihan hari ini, dan media yang hanya memberitahu mereka tentang
hal ini secara rinci adalah surat kabar yang dicetak. (hlm 70)
2.
Repeatable yakni dapat di baca
berkali-kali dengan menyimpannya atau mengklipingnya. Dengan ini, jika kita
ingin mengulang membaca atau ketinggalan berita, kita dapat membacanya kembali
dengan menyiman atau mengklipingnya. Perbedaan membaca koran dengan membaca
media massa cetak lainnya adalah analisa lebih tajam, dapat membuat orang
benar-benar mengerti dan paham terhadap isi berita tersebut. Jadi, walaupun
ketinggalan berita, kita masih bisa membaca berita dengan sudah menyimpannya
dan berita yang dipaparkan juga sangat jelas. Dengan menyimpannya juga, kita
bisa memilih berita mana yang akan dibaca terlebih dahulu. Misalnya, hari ini
membaca berita politik saja karena waktu membaca yang tidak memungkinkan, masih
ada waktu besok atau kapan saja untuk membaca berita-berita lainnya agar tetap up-to-date. Dengan kita mengkliping
koran, kita dipastikan lebih mudah untuk membaca berita-berita karena
berita-berita tersebut dikliping sesuai tema beritanya. Surat kabar atau koran
adalah media komunikasi massa yang
memuat serba-serbi pemberitaan, meliputi: bidang politik, ekonomi, sosial
budaya, maupun pertahanan dan keamanan. Fungsinya sebagai penyebar informasi
pendidikan, menghibur, mengawasi, atau mengatur massa (Gunadi, 1998). Repeatable ini berhubungan dengan minat
baca terhadap suatu bacaan, khususnya surat kabar atau koran. Data menunjukkan
hasil dari pengisian angket Fakultas Psikologi Undip.
Tabel 1 : Apakah kamu suka membaca?
Jawban
|
Jumlah respon
|
Ya
|
75%
|
Tidak
|
4,3%
|
Bukan keduanya
|
20,7%
|
Tabel 2 : Apakah kamu suka membaca surat kabar atau koran dibanding
media cetak lainnya?
Jawaban
|
Jumlah respon
|
Ya
|
82,6%
|
Tidak
|
14,8%
|
Tidak ada jawaban
|
32,6%
|
Dari data di atas menunjukkan mahasiswa Fakultas Psikologi Undip
yang menjadi responden gemar membaca khususnya surat kabar atau koran terlihat
dari jumlah responden yang terlibat yaitu total 82,6% yang lebih suka membaca
koran dibanding media cetak lainnya. Hal ini menunjukan bahwa eksistensi koran
tetap tinggi walaupun media massa lainnya seperti internet sedang berkembang
pesat. Kelebihan koran yaitu repeatable
ini dapat diperkuat dengan hasil tabel di atas yang menunjukkan mahasiswa tetap
gemar membaca koran. Jika tidak gemar membaca koran, maka repeatable tidak akan terjadi.
3.
Koran Sebagai Media Iklan . Media
berita yang kita kenal sekarang ini sebagai Koran merupakan sebuah pengembangan
yang dahulunya hanyalah sebuah selembaran kertas yang berisikan pengumuman. Dan
seiring dengan perkembangan zaman isi dari Koran tidak hanya pengumuman dan
berita saja tetapi Koran juga mulai memuat berbagai macam jenis iklan, baik itu
iklan sebuah produk atau jasa.
Koran masih mudah
untuk didapatkan dalam artian hampir semua lapisan masyarakat dapat membeli
Koran dan cara mendapatkannya pun tidak sulit, Koran ada disetiap toko
buku, adanya loper Koran yang setiap
hari membawakan ke rumah. Maka dari
itu para pengiklan yang berminat untuk mengiklankan barang atau jasanya masih
banyak yang memilih media Koran. Selain karena Koran mudah untuk didapatkan
faktor lainnya adalah karena Koran bagi para pengiklan tersebut juga mudah di
bawa kemana-mana sehingga Koran tersebut masih bisa dibaca berulang-ulang kali
sesuai dengan keinginan dan kondisi kita.
Mengiklankan
barang dan jasa di Koran juga termasuk media pengiklanan yang cukup efektif
dibandingkan dengan media pengiklanan lainnya. Karena harga untuk mengiklankan
sebuah iklan di Koran tidaklah begitu mahal maka dari itu Koran dipilih sebagai media pengiklanan yang tepat
dibandingkan dengan misalnya media televisi yang jika kita mengiklankan suatu
barang atau jasa dalam waktu yang singkat saja cukup memerlukan dana yang
banyak hingga berpuluh-puluh juta.
Selain televisi
media lain yang dapat dibandingkan dalam mengiklankan barang atau jasa dalam
urusan tarif adalah majalah.
Berikut adalah
perbandingan tarif dalam mengiklankan iklan di majalah dan Koran.
- Koran
4.
Koran merupakan media cetak
yang paling murah dibanding media cetak yang lain seperti majalah, tabloid dan
lainnya. Dapat dikatakan bahwa harga koran sangat terjangkau dan layak untuk
menjadi salah satu sumber informasi masyarakat. Dengan harganya yang sangat
terjangkau, koran masih saja eksis sampai sekarang ini. seiring perkembangan
jaman, koran tetap salah satu sumber informasi masyarakat. Harga koran eceran
mulai dari 1.000 yaitu koran Tribun, bukan hanya untuk eceran saja, bahkan jika
ingin berlangganan, kita hanya perlu membayar 28.000/bulan. Dan harga koran
yang tertinggi adalah 6.500 yaitu koran Jakarta Post atau dengan 132.000/bulan.
Media cetak yang lain seperti tabloid yang harganya mulai dari 5.000 untuk
tabloid soccer dan 12.500 untuk tabloid Pcplus. Sedangkan media cetak yang
lebih tinggi harganya seperti majalah dimulai dengan harga majalah Bobo yaitu
9.500 dan yang tertinggi adalah majalah PCMedia yaitu 48.000. Jika dibanding
media cetak yang lainnya, koran termasuk media cetak yang paling murah dan
memuat banyak informasi didalamnya. Tidak ada ruginya untuk membaca koran
dengan harga yang seperti itu. Keberadaannya yang masih saja eksis itu dapat
disimpulkan bahwa masyarakat benar-benar memanfaatkan keberadaan koran untuk
salah satu media informasi.Titik Hirdayanti menjelaskan dalam jurnalnya yang
berjudul Analisis Perilaku Konsumen dalam Pembelian Koran Harian Lokal di Kota
Madya Surakarta sebagai berikut:
“Responden kebanyakan membaca koran di rumah, motivasi terbesar dalam membeli koran adalah mendapatkan informasi terkini, mayoritas responden menganggap bahwa koran adalah sesuatu yang penting, dan rubrik yang paling sering dibaca adalah politik atau kriminal. Variabel-variabel pendapatan, pekerjaan, dan tingkat pendidikan ternyata tidak mempengaruhi pemilihan merk koran harian lokal yang dibeli. Sehingga perusahaan harus dapat membuat sebuah produk yang dapat diterima oleh semua tingkat pendapatan, pekerjaan, dan pendidikan.”
Hal ini membuat koran tidak dibatasi pada kelompok sosial ekonomi
dan hampir semua masyarakat membaca koran.
5.
Yang terakhir tentag kelebihan koran yaitu
memiliki kecepatan dalam memberitakan
sebuah informasi dengan tetap menjaga bobot informasi tersebut dengan baik.
Koran memiliki jadwal penerbitan yang padat berbeda dengan media cetak lainnya
seperti yang sudah saya amati dan teliti di loper media cetak dengan periode
terbit koran berikut, Koran Sindo yang terbit 7 kali dalam seminggu, Koran Solo
Pos yang terbit 7 kali dalam seminggu, Koran Kompas yang terbit 4 kali dalam
seminggu, berbeda dengan majalah ataupun tabloid yang memiliki waktu seminggu
untuk menerbitkan hasil pekerjaan mereka seperti Majalah Nova yang terbit
seminggu sekali ataupun Tabloid Genie
yang terbit seminggu sekali. Informasi yang disajikan koran pun lebih bisa dibilang lebih akurat
karena benar-benar menjaga kelengkapan
dan nilai berita, kredibel, dan terperinci. Kita sendiri mengetahui
bahwa koran memiliki waktu yang singkat untuk mencari dan membeberkan sebuah
berita, akan tetapi koran tetap menyajikan sebuah berita yang panjang dan
terperinci sehigga bobotnya tidak pada hal-hal yang telah diketahui oleh
khalayak, maka dari itu dengan sudut pandang yang menarik dan tidak mengikuti
sudut pandang media cetak lainnya sangatlah penting, karena pengambilan sudut
pandang dalam koran berpengaruh bagi eksistensi dan persaingan merebut hati
pelanggan, yang terbukti degan koran yang masih digemari oleh khalayak.
Daftar
Pustaka
Baran,
Stanley. (2011). Pengantar Komunikasi
Massa: Literasi Media dan Budaya. Jakarta: Salemba Humanika
Gunadi. 1998. Himpunan Istilah
Komunikasi. Jakarta: Grafindo.
Handayani, Ririn. 2008. Visi Pustaka: Membangkitkan The Power of
Library Networking Melalui Pengembangan sebagai Telecenter Penyebaran Informasi
dan Pengetahuan Terkemuka,10 (3).
http://pasangiklankoran.net/koran-sebagai-media-iklan/.
Diakses 27 Februari 2016.
http://iklanjawapos.com/iklanjitujawapos.
Diakses 27 Februari 2016.
http://dglib.uns.ac.id/dokumen/detail/652/Analisis-perilaku-konsumen-dalam-pembelian-koran-harian-lokal-di-Kotamadya-Surakarta.
Diakses 27 Februari 2016.
Siswati. 2010. Minat Baca pada Mahasiswa: Studi Deskriptif pada Mahasiwa Fakultas
Psikologi Undip Semester 1, 4 (2): 130.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar