Globalisasi menyebabkan persaingan
yang semakin ketat dan tajam khususnya dalam bidang usaha, yaitu perusahaan
penerbangan. Seiring perkembangan jaman, perusahaan penerbangan semakin
beragaman. Mereka berlomba-lomba untuk mendapatkan hati konsumen dengan cara
menawarkan berbagai penawaran menarik seperti harga tiket pesawat yang murah
meriah dan menyampaikan berbagai fasilitas yang ada. Bagi konsumen, ini
merupakan hal yang berat untuk memilah dan memutuskan untuk memakai maskapai
penerbangan yang mana. Namun, beberapa maskapai penerbangan sempat jatuh
namanya karena beberapa kecelakaan yang terjadi. Kasus yang sempat gempar
terjadi yaitu kasus kecelakaan pesawat Adam Air.
Kecelakaan pesawat Adam Air ini
sangat mengecewakan masyarakat khususnya pelanggan setia Adam Air. Adam Air
sangat membuat duka para pelanggannya, karena baru memasuki awal tahun 2007
sudah terjadi tragedi menyedihkan. Tepatnya pada tanggal 1 Januari 2007 pesawat
Adam Air Boeing 737-400 dengan nomor penerbangan KI 574 jurusan Surabaya-Manado
dinyatakan hilang dan menyusul kecelakaan yang kedua yaitu pada tanggal 21
Februari 2007 Boeing 737-700 dengan nomor penerbangan KI 172 jurusan
Jakarta-Surabaya celaka saat mendarat di Bandara Internasional Juanda
Surabaya dan 8 April 2007, sampai bulan
Juli 2007 belum ada kepastian mengenai nasib korban pesawaat tersebut. Kasus
ini sangat membuat gempar seluruh masyarakat Indonesia karena menurut Dr.
Williard G. Bleyer mendefinisikan berita adalah segala sesuatu yang hangat dan
menarik perhatian sejumlah pembaca, dan berita yang terbaik ialah berita yang
paling menarik perhatian bagi jumlah pembaca yang paling besar (Suhadang,
2004:103). Berita ini sangat hangat dan media massa khususnya media cetak yaitu
surat kabar tak henti-hentinya menyampaikan berita terbaru mengenai kasus ini.
Surat kabar nasional maupun daerah sangat rajin menyampaikan perkembangan
berita mengenai Adam Air setiap hari. Surat kabar nasional maupun daerah itu
diantaranya: Koran Seputar Indonesia, Kompas, Tempo, Bali Post, Tribun Yogya, Jawa
Post, dan lainnya.
“Media massa mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap persepsi yang dapat terbentuk di pikiran khalayak umum. Media komunikasi massa dapat dan memang telah mempengaruhi perubahan, apalagi jika itu menyangkut kepentingan orang banyak. Media juga mampu menggalang persatuan dan opini publik terhadap peristiwa tertentu” (Rivers, 2004:41).
Surat kabar memberikan informasi
yang akurat juga mengikuti perkembangan berita atau kasus dengan detail dan
cepat karena terlihat dari kelebihan koran yang sudah pernah di post pada laman sebelumnya yaitu bahwa
surat kabar terbit setiap hari untuk memperbaharui informasi terkini. Surat kabar juga memiliki kelebihan yaitu repeatable
yang dapat menyimpan berita yang sewaktu-waktu ingin dibaca lagi. Berita pada
koran juga sangat aktual. Bahasa koran juga formal dan mudah dimengerti banyak
khalayak. Isi berita yang faktual dan sesuai pada kenyataan, membuat koran
sangat diidamkan masyarakat. Tujuan dasar dari surat kabar adalah memperoleh
berita dari sumber yang tepat untuk disampaikan secepat dan selengkap mungkin
kepada para pembacanya (Ensiklopedia Nasional Indonesia, Jilid 15:431).
Efek Terhadap Kasus: Persepsi Masyarakat.
Persepsi adalah inti komunikasi. Persepsi disebut inti komunikasi,
karena jika persepsi seseorang tidak akurat, tidak mungkin berkomunikasi dengan
efektif. Persepsilah yang menentukan seseorang memilih suatu pesan dan
mengabaikan pesan yang lain (Mulyana, 2000:167-168). Dari pengertian mengenai
persepsi tersebut, bisa kita lihat bahwa persepsi dibangun karena pengamatan
indera-indera terhadap suatu kasus. Persepsi bisa berdampak positif atau
negatif tergantung dari masing-masing individu menyikapinya. Persepsi
masyarakat karena pengaruh pemberitaan media massa (kasus kecelakaan pesawat
Adam Air) bisa berubah menjadi bentuk pemikiran selanjutnya karena masyarakat
mendapat informasi karena suatu kasus atau objek. Secara logika, semakin
sering pemberitaan kecelakaan pesawat, maka persepsi masyarakat terhadap
maskapai semakin buruk. Namun pada saat musim liburan, Bandara Internasional
Juanda menambah jam penerbangan khususnya Adam Air menambah jadwal penerbangan
tujuan Surabaya-Jakarta, dan pada tanggal 17 Juni 2007 jumlah penumpang Adam
Air rata-rata 2000 orang perharinya. Ini membuktikan bahwa masyarakat Surabaya
masih percaya untuk terbang bersama Adam Air walaupun surat kabar masih terus
memberitakan kasus kecelakaan itu. Faktor biaya juga sangat mempengaruhi
persepsi masyarakat. Mengapa masyarakat Surabaya khususnya masih setia dengan
Adam Air? Sudah jelas, karena harga tiket yang sangat miring. Pada tanggal 9
November 2006, Adam Air meraih penghargaan Award
of Merit yakni dalam the Category Low
Cost Airline of the Year 2006. Pasti pada jamannya, persepsi masyarakat
terhadap Adam Air semakin baik karena adanya penghargaan itu dan pada tahun
2007 pemerintah menyatakn bahwa Adam Air meraih peringkat ketiga dalam
penilaian maskapai penerbangan. Namun saat peristiwa 1 Januari 2007 karena
kecelakaan tragis itu, persepsi masyarakat goyah. Bukan hanya itu, disaat
bersamaan 16 pilot Adam Air menggundurkan diri karena merasa pengoperasian
navigasi dan sistem keselamatan Adam Air buruk. Berhubung tidak ada upaya
perbaikan dari maskapai ini, akhirnya ijin operasi Adam Air resmi dicabut oleh
pemerintah pada tanggal 19 Juli 2008. (www.tiketpesawat.com,13/03/2016).
Kesimpulan
Surat kabar merupakan media massa
yang sampai saat ini masih dipakai dan dipercaya masyarakat untuk memilih
berita-berita aktual karena bahasa berita yang formal dan pembahasan berita
sangat detail. Maka pengaruh surat kabar dalam memberitakan sesuatu sangat
mempengaruhi persepsi masyarakat yang membaca, bisa persepsi yang positif atau
negatif. Perubahan persepsi setiap orang bisa berbeda dan berubah karena faktor
waktu, jika kejadian baru diberitakan dengan selang waktu yang lama, maka
masyarakat seakan lupa dan memiliki persepsi yang baik. Khususnya dalam kasus
kecelakaan Adam Air ini, walaupun begitu masyarakat tetap mau terbang bersama
Adam Air karena faktor ekonomis di mana harga tiket yang murah dibandingkan
dengan maskapai lain pada saat itu. Jadi, pola dan cara pemberitaan surat kabar
yang signifikan dapat membuat persepsi masyarakat berubah terhadap sesuatu
kasus yang diberitakan tergantung individu menyikapinya.
Oleh: I Gusti Agung Surya Dhewi.
Daftar Pustaka :
Elton, Lydia. 2007. Jurnal Ilmiah
SCRIPTURA, 1 (2): 99.
Ensiklopedi Nasional Indonesia
Jilid 15. 1991. Jakarta: PT Cipta Adi Pustaka.
Mulyana, Deddy. 2000. Ilmu
Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Rivers, William, Jay W Jensen & Theodore Peterson. 2004. Media Massa
& Masyarakat Modern. Jakarta: Prenada Media.
Suhadang, Kustadi. 2004. Pengantar
Jurnalistik Seputar Organisasi, Produk, dan Kode Etik. Bnadung: Penerbit
Nuansa.
www.tiketpesawat.com, diakses pada 13/03/2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar