Minggu, 20 Maret 2016

Sejarah, Redaksional, dan Perkembangan Harian Kedaulatan Rakyat

Harian Kedaulatan Rakyat merupakan surat kabar lokal tertua di Indonesia. Surat kabar Kedaulatan Rakyat yang kita tahu pasti tak lepas dari perjuangan Bangsa Indonesia, karena menggelorakan perjuangan masa penjajahan dalam mendapatkan kemerdekaan. Awal mula Kedaulatan Rakyat adalah sebuah surat kabar yang bernama Sedya Tama. Sedya Tama merupakan satu- satunya koran yang terbit sore hari pada sekitar tahun 1930-an di Yogyakarta. Koran tersebut diterbitkan oleh penerbit Mardi Moelja yang terletak di Jalan Malioboro. Kedaulatan Rakyat resmi terbit pada 27 September 1945, 40 hari setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Pada awal berdiri, Kedaulatan Rakyat menggunakan kantor bekas Sinar Matahari di Jalan Malioboro. Pada hari pertama terbit KR menerbitkan 2.000 eksemplar dan pada hari kedua sebanyak 3.000 eksemplar yang semuanya habis terjual. Susunan pengelolaan Kedaulatan Rakyat waktu itu yaitu Brahmono sebagai pemimpin umum. Kemudian Soemantoro sebagai pemimpin redaksi dan Samawi sebagai wakil pemimpin redaksi. Djoyosoeparmo dan Mardisisworo sebagai staf redaksi (Company Profile Kedaulatan Rakyat, 2014).
Pada tahun 1947 Sri Paku Alam menginstruksikan KR untuk dibawa ke pasar-pasar dengan tujuan agar masyarakat dapat membaca dan mengetahui situasi yang sedang terjadi di republik. Sebagai media perjuangan KR, tidak terlalu memperhatikan penampilan koran. Nama wartawan dan pengasuh KR pun disamarkan untuk menyelamatkan penulis dari inteligen penjajah saat itu. Pada Desember 1948 saat Belanda menyerang Yogyakarta yang kala itu menjadi ibukota Negara, Kedaulatan Rakyat terpaksa tidak terbit. Wartawan dan karyawannya membantu gerilyawan. Letkol Soeharto yang saat itu memimpin pasukan wilayah DIY dan Jateng meminta Samawi untuk menyediakan mesin cetak kecil untuk mencetak selebaran dan pamflet sebagai penggugah semangat rakyat. Samawi menyanggupi permintaan tersebut (Tim Ensiklopedi Pers Indonesia, 2012).
Visi: sebagai sumber informasi bagi masyarakat, KR ingin menyebarkan informasi dengan cepat dan tepat sasaran. Oleh karena itu jurnalis KR siap untuk mencari informasi dan mengolahnya secara obyektif dan berimbang menjadi lembaran-lembaran berita dari ‘Surat Kabar Kebanggaan Rakyat’ keseluruh penjuru daerah.
Misi: menjadi media yang menyajikan informasi yang actual dan terbaik bagi pembacanya. Untuk memenuhi selera para pembaca, KR menggunakan bahasa yang lugas dan gampang dicerna oleh pembacanya, karena KR menyadari bahwa pembacanya berasal dari berbagai kalangan dan lapisan masyarakat dengan tingkat pendidikan yang berbeda pula.
Dengan mendukung visi misi KR, pada tanggal 1 Juni 2009 meresmikan portal berita online dengan tujuan berusaha mengakomodasi para pembaca yang sudah memanfaatkan teknologi untuk mengakses informasi dengan nama www.krjogja.com, untuk mengikuti perkembangan jaman bahwa anak muda sekarang banyak yang mengakses media online maka KR membuat koran online agar tetap menjaga eksistensi surat kabar khususnya Kedaulatan Rakyat (Purwandono, 2016).
Perbedaan surat kabar cetak dengan surat kabar online adalah surat kabar online  menyajikan berita yang singkat dan padat agar pembaca langsung melihat inti berita, sedangkan surat kabar cetak dijabarkan secara detail dan otomatis tulisannya lebih panjang. Surat kabar online diaplikasikan agar pembaca bisa update informasi secara cepat, sedangkan versi cetaknya diharapkan pembaca dapat mengetahui berita secara lengkap.

Koran Kedaulatan Rakyat yang terbit pertama kali pada tanggal 27 September 1945.





Kantor Kedaulatan Rakyat sebelum direnovasi
Jalan Mangkubumi no 40.




Mr. Soedarisman Poerwokoesomo 



Idham Samawi 

       



SEPUTAR KACA

 

          Pembaca koran Kedaulatan Rakyat berasal dari berbagai generasi. Rubrik Kaca yang terbit setiap hari kamis, diperuntukkan  untuk remaja. Tulisan-tulisan yang ada di dalamnya mengangkat isu-isu mengenai kehidupan sekolah. Rubrik Kaca SKH Kedaulatan Rakyat membuka kesempatan bagi pelajar SMA di Yogyakarta untuk menjadi reporter remaja. Keuntungan menjadi reporter adalah yang pasti mendapat ilmu penulisan jurnalistik dan kreatif, honor tulisan/foto, id card jurnalis remaja, dan sertifikat. Selain itu Kaca juga menerima kiriman karya kreatif berupa cerpen dan puisi. Bagi karya yang dimuat akan mendapat honor tulisan. Sebelum tulisan naik cetak, akan ada siaran Reporter Rubrik Kaca di 107,2 FM KR Radio setiap Selasa pukul 16.00 – 17.00 WIB.





DAFTAR PUSTAKA 

Company Profile Kedaulatan Rakyat, 2014
http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbyogyakarta/2015/01/27/kedaulatan-rakyat-dalam-lintasan-sejarah/
Tim Ensiklopedi Pers Indonesia, 2012
Wawancara dengan Agung Purwandono, 2016
http://padakacarma.tumblr.com/