Sabtu, 12 Maret 2016


‘Panasnya’ Bom Sarinah di Jakarta

  Berita yang panas di koran kompas pada tanggal 14 januari 2016, diberitakan bahwa pada saat itu sedang terjadi bom di persimpangan Jalan M.H Thamrin , Jakarta Pusat. Berita bom ini yang disebut-sebut dengan bom Sarinah karena terjadi di daerah Sarinah, Jakarta Pusat. Bom ini terjadi pada siang hari pukul 10.30. Ledakan bom beruntun tersebut terjadi sekitar halaman parkir depan kafe starbucks. Ledakan juga terjadi pada pos polisi di dekat kafe tersebut. terjadinya ledakan tersebut tidak hanya sekali meledak tetapi diberitakan bahwa ledakan tersebut terjadi tujuh kali ledakan berturut-turut. Saat itu banyak masyarakat ataupun pekerja yang berhamburan keluar gedung dengan paniknya.
  Tidak hanya ledakan bom saja, bahkan juga terjadi baku tembak disekitar kawasan sarinah. Pasca ledakan, gedung-gedung sekitar dikosongkan oleh aparat karena dikhawatirkan akan terjadi bom susulan dalam waktu itu. Kejadian ini seketika membuat masyarakat sekitar menjadi tidak tenang menjalani aktivitas kerjanya.
Peristiwa itu membuat masyarakat indonesia menjadi ikut panik dan terkejut karena ledakan bom sarinah tersebut. Seketika keadaan disekitar bom sarinah menjadi ramai karena banyak yang penasaran akan bagaimana kondisi pasca ledakan. Peristiwa ini menewaskan tujuh korban yang berada di sekitar ledakan tersebut.

  Dampak peristiwa ini tidak hanya kerusakan pada pos polisi dan sekitarnya saja, tetapi juga berdampak pada masyarakat. Masyarakat sekitar Jakarta menjadi trauma dan berwaspada untuk mendatangi tempat-tempat atau gedung-gedung di sekitarnya. Bukan hanya trauma dan kewaspadaan, pasca kejadian, masyarakat malah sangat banyak juga yang mendatangi tempat kejadian tersebut. Bahkan diberitakan juga bahwa mereka mendatangi sampai dengan larut malam dengan alasan hanya untuk melihat-lihat saja. 

  Daerah yang didatangi  ada pada tiga titik, yaitu di depan Djakarta Theatre, di pos polisi perempatan Jalan MH Thamrin dan di depan gedung sarinah. Lebih parahnya lagi, para masyarakat melakukan ‘selfie’ (berfoto) di lokasi tersebut. Disitu mereka terlihat bahagia dan dengan bangganya karena dapat mendatangi, melihat secara langsung bahkan mengabadikannya. Jadi pasca ledakan, keadaan sekitar sarinah menjadi sangat ramai, dikarenakan masyarakat yang berbondong-bondong mengunjungi dan menggunakan tempat tersebut seperti tempat wisata.

  Tidak hanya masyarakat yang berfoto, tetapi banyak pula pedagang yang berjualan di daerah sarinah. Pedagang memanfaatkan peristiwa tersebut untuk mencari uang. Kondisi di sarinah tidak mencekam pasca ledakan dan menjadi terkenal karena kejadian itu. Tetapi kondisi itu merugikan tempat-tempat usaha di sekitar sarinah. Banyak tempat usaha yang tutup dikarenakan peristiwa ledakan tersebut. Mereka khawatir pasca kejadian itu, dan keramaian hanya terjadi di pusat ledakan. Banyak hotel yang ditutup beberapa saat pasca ledakan. Layanan Go-Jek dan GrabTaxi pada saat itu memberikan layanan gratis untuk seluruh area Jakarta. Hal ini dilakukan karena untuk membantu proses evakuasi dan transportasi ke lokasi aman.

  Tidak hanya di jakarta saja, bahkan di Solo juga diperketat keamanannya. Seperti kediaman presiden, penjagaan aset milik keluarga Jokowi (katering Chili Pari, Graha Sabha dan Markobar. Bahkan banyak masyarakat Indonesia yang waspada dengan keadaan sekitarnya. Hampir semua tempat diwaspadai oleh masyarakat pasca kejadian tersebut. Masyarakat waspada karena peristiwa tersebut tidak dapat kita prediksi. Bahkan teman saya menjadi takut untuk pergi ke gedung-gedung.

  Peristiwa ini juga menghebohkan dunia netizen. Terutama pada media sosial yaitu twitter. Media sosial twitter sangat heboh masalah peristiwa ledakan tersebut. Salah satu kehebohannya adalah mengenai tanda pagar (#). Mereka membuat tanda #PrayForJakarta, #KamiTidakTakut, dan #SafetyCheckJkt. Tagar #PrayForJakarta menjadi trending topic nomor satu didunia. Perusahaan twitter mencatat bahwa hingga tanggal 15 Januari 2016, ada lebih dari 820.000 diulis oleh masyarakat tentang peristiwa tersebut. Masyarakat menggunakan twitter untuk berani menentang peristiwa dan untuk tidak menyebarluaskan informasi yang belum valid. Bahkan sering beredar kabar bahwa kita tidak diijinkan menulis tanda pagar tersebut, dikarenakan hal tersebut akan membuat pihak lawan menjadi merasa berhasil dalam membuat kondisi sekitar bahkan indonesia menjadi mencekam. Hal ini menjadikan ancaman mereka dapat membuat rasa kekhawatiran masyarakat untuk mengunjungi tempat-tempat disekitarnya. Bukan hanya tanda pagar saja yang heboh, hal yang tidak penting saja juga ikut heboh karena peristiwa tersebut. Apakah itu ?

  Ya, seorang ‘polisi ganteng’ yang gagah berani melawan teroris dengan membawa senjata. Polisi ini sangat terkenal secara mendadak di media sosial. Kehebohan ini membuat masyarakat mebuat tanda hastag #polisiganteng dan #KamiNaksir. Hebohnya berita tidak penting ini menjadikan masyarakat penasaran akan media sosial polisi tersebut dan memanfaatkannya dalam hal yang kuarang baik.

  Pasca ledakan, kondisi Jakarta bahkan Indonesia menjadi penuh dengan ancaman. Sehingga turis yang bepergian atau melakukan tour menjadi membatalkan wisata ke Jakarta. Mereka juga waspada terhadap apa yang terjadi di Sarinah.

  Teror bom menjadi ancaman masyarakat indonesia dalam beberapa waktu itu pasca peristiwa. Banyak teman yang menyarankan untuk tidak banyak mengunjungi ataupun bepergian dahulu. Mereka berpikir untuk kewaspadaan dan kekhawatiran karena kita tidak tahu bagaimana yang akan terjadi di kehidupan selanjutnya. Sebenarnya masyarakat yang membuat heboh tersebut akan membuat keadaan menjadi lebih mencekam. Mereka justru akan membuat masyarakat lainnya menjadi lebih khawatir akan keadaan disekitarnya. Memang penting bila kita arus berhati-hati tetapi kita tidak perlu membuatnya menjadi sesuatu yang berlebihan untuk publik. Di Indonesia, masyarakat harus cerdas dalam memanfaatkan media sosial, bukan hanya untuk sekedar menulis, tetapi juga harus dengan bukti dan manfaat yang berguna untuk masyarakat yang mengonsumsinya.



Oleh : Wiena Catur 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar