Berbicara mengenai Surat Kabar,
pada umumnya di kalangan masyarakat di indonesia menyebutnya Koran, Surat Kabar
sendiri sudah lebih dari 200 tahun sebagai sarana informasi bagi masyarakat,
Surat Kabar pertama kali diterbitkan di eropa pada abad ke 17, sementara di
indonesia Surat Kabar awalnya dalam bahasa Belanda, dimana saat itu belanda
menjajah indonesia, kemudia lambat laun Surat Kabar dengan menggunakan bahasa
melayu pertama kali terbit di semarang yang pada saat itu di terbitkan oleh H.C.
Klinkert bernama Slompret Melajoe dan Surat Kabarpun semakin berkembang
dan beragam dengan rubrik rubrik yang beraneka ragam.
Surat Kabar lambat laun menjelma
menjadi New Media atau media baru, dalam hal ini Surat Kabar yang
dulunya berbentuk konvensional sekarang berbentuk E-Book/Enewspaper dan Emagazine,
hal ini mempermudah masyarakat untuk mendapatkan informasi atau mendapatkan
Surat Kabar dengan mudah dan tanpa di batasi ruang dan waktu, E-Surat Kabar
dapat dibaca lewat laptop ataupun Gadget yang dapat diperoleh dengan gratis
maupun berbayar.
Walapun media Surat Kabar sudah
menjelma menjadi New media, dimana lebih mudah diperoleh masyarakat,
akan tetapi media konvensional masih tetap dicari oleh sebagian masyarakat,
karena ini tidak sepenuhnya masyarakat mengerti dan paham akan penggunaan
suratkabat elektronik dan juga karena kebiasaan yang susah untuk ditinggalkan oleh
masyarakat dalam membaca Surat Kabar atau yang disebut koran, sehingga bisa
dikatakan bahwa dampak perkembangan Surat Kabar tidak sepenuhnya terjadi di
dalam masyarakat saat ini.
Media cetak Surat Kabar sangat
lekat dengan masyarakat dan sudah menjadi salah satu kebutuhan individu baik
dalam mencari informasi atau hanya sebagai bacaan, koran menjadi kebutuhan yang
di dibatasi oleh umur, jenis kelamin, pendidikan, tempat tinggal, kaya mapun
miskin dan sebagainya. Media ada dimana mana disekitar kita, bisa dikatan bahwa
hidup satu hari tanpa kora adalah mustahil bagi kebanyakan masyarakat,
hal ini sudah menjadi kebutuhan baik psikologis maupun sosial, Elihu
Katz, Jay G. Blumler dan Michael Gurevitch dalam toeri Uses
and Gratifications yang meneliti bahwa :
Asal mula kebutuhan secara
psikologis dan sosial yang menimbulkan harapan tertentu dari media massa atau
sumber sumber lain, yang membawa pada pola terpaan dari media yang berlainan
(atau keterlibatan pada kegiatan lain), dan menimbulkan pemenuhan kebutuhan dan
akibat akibat lain dan juga hal hal yang mungkin tidak diinginkan (Rahmat : 204
- 205).
Melihat dari teori tersebut bahwa
masyarakat sebagai mahluk suprarasional dan sangat selektif, sehingga dampak
dari sebuah media dalam hal ini Surat Kabar tidak serta merta langsung dicerna
oleh masyrakat, tetapi masyarakat dalam hal ini individu dapat menentukan
pilihakan apakah akan menerima pesan yang di sampaikan oleh surat kabar tersebut,
sementara menurut Teori Perspektif Payung Grant oleh August
E Grant mengatakan bahwa :
Teknologi Komunikasi sendiri tidak
hanya terdiri dari perangkat lunak dan perangkat keras, tetapi juga dapat terjadi dari adanya keterbukaan sistem sosial yang ada di
masyarakat dan adanya pihak pihak yang membangun infrastrutur dan
melayani masyarakat serta kemampuan penggunanya untuk menentukan apakah ia akan
menggunakan teknologi tersebut. (Syaiful, 2009:173).
Dari kedua teori tersebut
memperlihatkan jelas bahwa dampak dari perkembangan media surat kabar tidak
selalu mempunyai dampak yang pasti bagi masyarakat, dampak yang di sebabkan
oleh media Surat Kabar, selama lebih dari satu generasi dalam penelitian
tentang efek atau dampak medi massa, terdapat perkembangan pemikiran mengenai
proses efek tersebut, seperti yang dikemukakan oleh “Cultural Norms” bahwa media
tidak hanya memiliki afek langsung terhadap individu, tetapi juga mempengaruhui
kultur, pengetahuan kolektif, dan norma serta nilai nilai dari suatu
masyarakat.
Sehingga dampak akan terjadi jika
masyarakat mimilih untuh percaya akan pesan atau tidak, hal lain yang dapat
menyebabkan adanya dampak dari media adalah topik yang disampaikan sebaiknya
yang dicari oleh orang atau yang lagi booming di masyarakat, sehingga dampak
yang diberikan media lebih terasa. baik itu media konvensional maupun media elektronik
sama sama mempunyai pernanan yang cukup besar terhap masyarakat tergantung
bagaimana media tersebut menyajikan berita tersebut.
Sementara dampak perkembangan
media Surat Kabar secara perubahan bentuk, juga tidak bisa dianggap sepeleh,
sebab di abad 21 ini masyarakat semakin berkembang dalam pemanfaatkan
elektronik dan internet, banyak masyarakat yang sudah lebih memilih untuk
membaca koran secara elektronik atau E-Book/ Enewspaper, karena disamping lebih
simpel dan dapat di peroleh kapanpun dan dimanapun, ini ditunjang karena dengan
adanya pergeseran perubahan bentuk dari konvensional ke elektronik, menyebabkan
banyak pemilik media konvensional juga bermodifikasi dari segi penyampaikan dan
penyajian Surat Kabar, hal ini membuat pemilik media media konvensional yang
ada juga pada akhirnya membuat Surat Kabar dalam bentuk elektronik, dengan
memiliki kedua macam media Surat Kabar lebih meperluas secara ekonomi tetapi
dengan bahan atau isi berita yang sama, sehingga sekali mencari satu berita,
tetapi buat dua media sekaligus.
Perkembangan dari perubahan media
tidak hanya pada masyaraakat tetapi juga pemilik dan pengembang media Surat
Kabar atau koran, perkembangan perkembangan Surat Kabar cetak ( Koran ) menjadi
E-book , E-Newspaper dan E-Magazine dan contoh kongkrit seperti bebrapa Surat
Kabar cetak yang sekarang juga ada dalam bentuk elektronik seperti : (Sudirman,
2009:145)
Ini merupakan beberapa contoh
media Surat Kabar cetak yang mengalami perubahan bentuk sebagai koran
elektronik namun tetap mempertahankan media konvesional juga, dengan meihat
bebrapa contoh di atas dimana media koran yang mengalami perubahan dari analog
ke digital, tetap mempertahakan media analog, sebaga seperti yang di jelaskan
di atas bahwa kedua media tersebut sama sama memiliki dampak tersendiri bagi
masyarakat, baik dari segi dampak penggunaan, dampak berita, dapak sosial dan
dampak psikologis. Bisa dilihat dengan ada bebrapa golongan masyarakat yang
masih sampai sekarang belih suka membaca koran konvensional atau analog, begitu
pula sebagian masyarakat yang lebih dinamis lebih menyukai membaca secara
elektronik, karena simpel dan dapat di peroleh kapanpun tanpa ada hambatan
ruang dan waktu, juga tidak merepokan untuk dibawa kemana mana, karena hanya
berbentuk file yang dapat di simpan di laptop maupun gadget seperti handphone,
Tab dan lainnya.
Dengan perubahan perubahan media
tersebut semakin mempermudah masyarakat mengakses berita ataupun informasi
secara cepat, tepat dan akurat kapanpun dan dimanapun individu itu berada,
sehingga masyarakat tidak ketinggalan informasi terbaru dan mediapun
tersebutpun tidak berhenti untuk mecari dan menyajikan sebuah informasi yang
cepat dan akurat yang layak di berikan ke khalayak umum.
Referensi :
Rakhmat, Jalaludin. 2007. Psikologi komunikasi. Bandung:
Rosdakarya.
Rohim, Syaiful. 2009. Teori Komunikasi. Jakarta: Rineke Cipta.
Tebba, Sudirman. 2009. Jurnalisme Baru. Jakarta: Kalam
Indonesia.
Oleh : I Gusti Agung Surya Dhewi