Koran
kuning adalah Koran yang muncul karena penuh dengan adanya sensasionalitas.
Karakteristik yang ditampilkan dari Koran ini melalui kalimat yang panjang
serta bahasa yang lugas jelas membedakannya dari Koran-koran pada umumnya. Koran
ini muncul pada tahun sekitar 1970-an, dengan nama koran kuning pertama adalah
Pos Kota. Koran ini memang menawarkan tampilan berita yang cukup “nyentrik”, dengan bahasa yang tidak baku
dan segala isinya dalam bentuk tidak formal. Sensasionalitas memang kekuatan
atau daya tarik terbesar dari Koran ini. Adanya penambahan bumbu seperti
melebih-lebihkan atau mengada-ada dari berita yang disampaikan jurtru menarik
minat pembaca. Belum lagi tampilannya yang berbeda dari Koran yang lain, mulai
dari judul sampai isi dari berita yang mendetail dan tak jarang tanpa sensor.
Selain
sensasi dari Koran itu sendiri para wartawan yang dipekerjakan dalam perusahaan
Koran kuning ini juga menuai sensasi, karena ada informasi yang menyampaikan
bahwa para wartawan Koran ini tidak dibekali dengan etika jurnalistik.
Wartawannya hanya diwajibkan menulis berita dengan bahasanya sendiri yang
tentunya menarik minat pembacanya. Selain itu para wartawannya juga lebih
ditekankan pada bentuk menulis dengan gaya storytelling. Ini adalah salah satu
teknik mendramatisasi yang dilakukan untuk memperoleh sensasionalitas.
Referensi
:
http://stikosa-aws.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Artikel-4-Sensasionalisme-dalam-Koran-Kuning.pdf
Oleh: Ni Putu Gita Yunda Lestari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar