Kamis, 23 Juni 2016

Penyebab Punahnya Harian BOLA

Pada tanggal 31 Oktober 2015, salah satu  media cetak di Indonesia yang harus tutup. Media tersebut adalah Harian Bola, yang khusus memberitakan topik-topik seputar olahraga terutama sepakbola. Tutupnya Harian Bola ini menyusul rekan-rekannya yang lain, contohnya Soccer yang ditutup pada 2014.






Foto Merdeka.com


Sesungguhnya, Harian Bola tidak tutup secara permanen, namun berevolusi menjadi media mingguan dengan nama Bola Sabtu. Pernyataan penutupan Harian Bola ini dipasang di media tersebut dengan judul “Harian Bola Pamitan” di cover belakang pada edisi terakhirnya.

Sejauh ini, alasan berhenti terbitnya Harian Bola adalah karena tiga persaingan, antara lain:
Pertama, beratnya persaingan media di tengah penetrasi teknologi informasi. Saingan bagi media cetak kini bukan hanya dari media daring, tetapi juga datang dari sosial media. Berita dan informasi mengalir deras ke gadget yang kita pegang dengan cepat dan akurat. Dengan begitu, redaksi media cetak mengalami kesulitan menyajikan berita yang berbeda, karena dikejar deadline.
Kedua, persaingan dengan rival terberat yaitu Top Skor. BOLA memang memiliki sejarah panjang lebih dari tiga dekade. Tapi, dalam urusan terbit harian, Top Skor jelas lebih unggul. Mereka sudah membuka jalan sejak sepuluh tahun lalu. Jadi, kalaupun sekarang ada persaingan dengan media online, Top Skor relatif lebih ajeg karena sudah lebih lama membangun kedekatan dengan pelanggan. Keputusan BOLA menerbitkan harian sungguh terlambat. Momentum adalah hal penting dalam keberhasilan atau kegagalan.
Ketiga, persaingan di internal Kompas Gramedia Group. Sudah harus meladeni Top Skor, Harian BOLA juga ditantang 'saudara' sendiri yakni Super Ball dari Tribunnews Group.

Daftar Pustaka:


Oleh: Wiena Catur Putri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar